Perbedaan bahan pintu PVC dan pintu WPC
Terdapat perbedaan material yang signifikan antara pintu PVC (pintu polivinil klorida) dan Pintu WPC (pintu komposit kayu-plastik) . Perbedaan ini menentukan perbedaan kinerja, masa pakai, dan skenario yang berlaku. Berikut ini adalah pengenalan detail perbedaan keduanya dari segi komposisi material, karakteristik, performa, dll.
1. Komposisi bahan
Pintu PVC: Bahan baku utama pintu PVC adalah resin polivinil klorida (PVC), yaitu plastik sintetis yang biasanya dicampur dengan stabilisator, pemlastis, pengisi, pewarna, dll, dan diproses melalui ekstrusi, pencetakan injeksi, dan proses lainnya. . Pintu PVC biasanya memiliki lapisan dekoratif pada permukaannya yang meniru efek butiran kayu, tetapi struktur internalnya hampir seluruhnya terbuat dari plastik.
Pintu WPC: Pintu WPC menggunakan material komposit kayu plastik (Wood Plastic Composite), yang merupakan gabungan serat kayu (seperti serbuk gergaji, serbuk kayu) dan plastik (biasanya PE, PVC atau PP) melalui proses tertentu. Bahan WPC memadukan tekstur alami kayu dengan ketahanan plastik. Mereka biasanya menggunakan bahan baku yang lebih ramah lingkungan dan memiliki kemampuan biodegradasi yang baik.
2. Karakteristik kinerja
Pintu PVC:
Tahan air yang kuat: PVC sendiri tidak menyerap air, sehingga pintu PVC tidak mudah berubah bentuk, membengkak atau membusuk bila digunakan di lingkungan lembab.
Ringan: Karena kepadatan PVC yang lebih rendah, pintu PVC lebih ringan daripada pintu kayu tradisional dan lebih mudah dibawa dan dipasang.
Kemampuan anti-penuaan yang buruk: Pintu PVC rentan terhadap penuaan bila terkena sinar ultraviolet dalam waktu lama, dan masalah seperti perubahan warna dan retak dapat terjadi pada permukaan.
Mudah diproses: Permukaan pintu PVC dapat didekorasi dengan berbagai warna dan tekstur untuk disesuaikan dengan gaya dekorasi rumah yang berbeda.
Pintu WPC:
Perlindungan lingkungan yang tinggi: Bahan baku pintu WPC umumnya mengandung lebih banyak komponen kayu terbarukan, dan komponen plastik yang digunakan biasanya plastik ramah lingkungan, sehingga memiliki kinerja lingkungan yang lebih baik.
Kekuatan tinggi: Karena pintu WPC memadukan karakteristik kayu dan plastik, maka kekuatan dan kekerasannya lebih baik dibandingkan pintu PVC dan tidak mudah berubah bentuk atau rusak.
Ketahanan UV yang baik dan sifat kedap air: Pintu WPC memiliki ketahanan UV yang kuat dan sifat kedap air, cocok untuk berbagai kondisi iklim, dan kecil kemungkinannya untuk menua dalam penggunaan jangka panjang.
Insulasi termal dan insulasi suara yang baik: Bahan WPC memiliki insulasi termal dan efek insulasi suara yang baik. Dapat menjaga stabilitas suhu dalam ruangan dan secara efektif mengurangi kebisingan saat digunakan.
3. Skenario yang berlaku
Pintu PVC cocok untuk lingkungan dalam ruangan, seperti dapur, kamar mandi, ruang penyimpanan dan tempat lain yang lembab atau memerlukan pembersihan mudah. Karena bobotnya yang ringan, juga cocok digunakan di tempat dengan pintu dan jendela yang terang.
Karena kekuatannya yang sangat baik, ketahanan terhadap penuaan dan kinerja perlindungan lingkungan, pintu WPC lebih cocok untuk digunakan di berbagai lingkungan seperti rumah, kantor, hotel, dll., terutama tempat yang memiliki persyaratan tinggi terhadap ketahanan dan penampilan jangka panjang. pintu.
Pintu PVC dan pintu WPC masing-masing memiliki kelebihannya masing-masing. Pintu PVC terutama dicirikan oleh kedap air dan ringan, tetapi lemah dalam anti-penuaan dan perlindungan lingkungan; sedangkan pintu WPC memadukan keunggulan kayu dan plastik serta memiliki kekuatan tinggi, ketahanan UV yang baik, dan sifat kedap air, sekaligus lebih ramah lingkungan dan cocok untuk penggunaan jangka panjang dan berbagai lingkungan. Bahan pintu mana yang harus dipilih terutama bergantung pada kebutuhan penggunaan, anggaran, dan persyaratan kinerja pintu.
Belson WPC BES-107 pintu WPC hotel berwarna film PVC gelap mudah dipasang